Thursday, August 26, 2010

pengemis

Kemarin (24/08/2010) ada pengalaman unik saat kami ,XII IPA 1 sedang melaksanakan bersih-bersih kelas dalam rangka lomba kebersihan yang diadakan pihak sekolah.
Sebelumnya akan aku ceritakan dulu tentang lomba ini.

Kami begitu bersemangat,sangat bersemangat....Hal yang wajar.Siapa sih yang tidak tergiur dengan uang Rp.500.000???Uang tersebut akan menjadi milik kami jika kami mampu memenangkan lomba kebersihan ini.Bisa dilihat,sebuah suasana hangat dan bersahabat diantara kami,suasana kebersamaan...
Waktu itu tugasku adalah mengisi data administrasi kelas karena aku adalah sekretaris kelas..
Aku mengerjakannya dibantu beberapa temen.Saat sedang mengerjakannya tiba-tiba aku melihat ada seorang ibu pengemis.

Nah..inilah awal dari ceritaku...
Seorang ibu tua memakai penutup kepala,sedikit banyak bisa disebut jilbab (walaupun aku kurang setuju,karena jilbabnya tidak rapih).Dia sangat melas (menampakkan wajah melas).Mendayangi setiap orang yang sedang berada di depan kelas XI IPA sambil menengadahkan tangannya.
"Wah,gimana kalau nanti dia ke sini?",tanyaku pada temanku.(karena posisiku di depan kelas dengan 2 teman)
"dikasih uang nanti juga pergi".
Sekilas kalimat itu kejam,tapi tidak salah.
Aku malah bingung kenapa dia bisa masuk ke sekolah padahal biasanya gerbang sangat tertutup.Tapi untung dia pergi sebelum mendatangi kelas kami.

Saat pulang sekolah.
Pulang sekolah naik bis,melihat-lihat ke luar jendela.Tiba-tiba...
wah,itu kan ibu pengemis yang tadi....Di depan warung.Ngapain coba???
Aku benar-benar tidak menyangka.Dia sedang MEROKOK!!!

tak ku sangka..
Mau dikasihani tapi kug gitu...(asal tau,kegiatan yang bisa membuatku naik darah adalah merokok).Mau dibiarkan seperti tak punya rasa kemanusiaan....serba salah

Dulu saat aku kelas XI aku juga memergoki perbuatan hina seorang pengemis.
Seorang bapak pengemis tua yang sedang mengemis di depan sebuah rumah.Pengemis itu memakai tongkat.dan saat mengemis dia meletakkan satu tangan ke depan dada dan 'berlagak' seperti orang lumpuh dengan meng-kaku-kan tangannya.Aku bilang berlagak karena aku tahu dia sedang menipu pemilik rumah.
Setelah keluar dari rumah itu,dia berjalan sambil membawa tongkatnya dengan tergesa-gesa.Tak ada tanda-tanda kelumpuhan .

masya allah....