Friday, March 25, 2011

Perbedaan yang tidak saling Melengkapi

Kami,semua member President selalu bangga dengan diri kami.”kita kan kompak’’,itu yang sering didengungkan.Dua kalimat tersebut adalah pendapat priadiku atas apa yang terlihat olehku tentang President.Akupun menganggap bahwa kamilah yang terbaik.
Dari sekian guru yang mengajar,banyak diantaa mereka tang memuji kami,kelas XII IPA 1.Ada yang mengatakan siswanya baik,serius,rajin,pintar.Namun,semua pujian menjadi tidak berarti ketika prestasi kami selalu berada di urutan terbawah secara paralel kelas
Kekompakan kami begitu rapuh dan prematur,inialh yang aku rasakan saat ini.Aku mulai sadar akan hal ini setelah salah seorang guru yang kelas kami begitu heterogen.Beliau juga mengatakan sperti ini,” dari smstaer awal aku sudah beritahu dan minta kalian untuk berubah,tapi sekarang apa?kalian ga mau berubah dan beginilah jadinya.dari dulu kalian tu terlalu terlena dengan pujian!”.Kira-kiar seperi itulah kalimat yang diucapka beliau.
Sebenarnya aku juga merasa tertohok ketika meng-iyakan perkataan beliau.Kelas kami heterogen tapi kami malah memilih berjalan sendiri-sendiri (dan aku akui aku merupakan oknum ang melakukan hal ini).Itu yng mungkin membuat kami tertinggal degan kelas lain.kami punya karakter masing- masing yang sulit disatukan.
Jika menengok ke belakang,kami sering tidak akur jika bermasalah dengan “tolong-menolong” dalam hal nilai.Aku sendiri agaknya juga berprinsip bahwa kejujuran dan kemandirian harus dijunjung tinggi.tapi aku menutup mata bahwa kami juga perlu proses tolong menolong dan bekerja sama.