Wednesday, December 4, 2013

Sekilas tentang Pernikahan Beda Kewarganegaraan di Korea Selatan*

Musim gugur telah tiba bahkan sudah ahampir berakhir. Langit yang indah, udara yang menyejukkan, merah daun pohon maple mulai berguguran. Singkat saja, memang. Suasana alam yang seperti ini seringkali dekat dengan tema ‘romansa’.
Satu dari empat musim yang sangat tepat untuk melangsungkan ikrar setia dalam janji suci sebuah pernikahan.
Pada semester ini penulis mengambil sebuah mata kuliah bernama 함께하는 다문화 [ham-kke-ha-neun da-mun-hwa] yang jika diartikan dalam bahasa kurang lebih menjadi ‘berbagi tentang multikulturalisme kepada semua orang’. Layaknya mahasiswa pada  umumnya penulis sering merasa bosan karena kuliah yang ‘kadang kurang menarik’ (subyektif :D).
Akan tetapi, sejak lebih kurang 1 bulan belakangan materi kuliah tersebut menyajikan tentang Pernikahan Beda Kewarganegaraan (국제 결혼/ guk-jae gyeor-hon) di Korea. Sekali dalam seminggu, selama empat minggu mengikuti kelas dengan tema tersebut di atas.
Materi dimulai dengan pengantar oleh Kim Kyung Sook Gyosunim (nama pengampu kuliah ini) tentang sedikitnya orang di Korea selatan yang cenderung tidak menganggap penting sebuah pernikahan dalam hidup, utamanya bagi wanita.
Mungkin sebagian dari pembaca sudah mengetahui tentang ‘semakin banyaknya wanita asing yang menikah dengan laki-laki Korea’. Tahukah bahwa hal tersebut memang ditumbuh kembangkan dengan kesengajaan bahkan diiklankan (atau dikampanyekan)? Mendatangkan wanita dari luar Korea untuk dinikahkan memang lumayan popular. Banyak dari mereka berasal dari China, Vietnam, Filipina, Kamboja, Laos serta sedikit dari Indonesia, Uzbekhistan, Kazakhstan dll. Bersama dengan mahasiswa lain yang sebagian besar merupakan mahasiswa asing, kami  menonton sebuah acara dokumentasi kehidupan seorang laki-laki Korea yang menikah dengan wanita Vietnam. Laki-laki tersebut bertemu dengan istrinya melalui jasa ‘cari jodoh’. Ya, ada agen jodoh untuk pernikahan beda kewarganegaraan ini.
Adalah mereka yang biasanya tinggal di pedesaan dan lumayan cukup berumur/sudah berumur-lah mendaftarkan dirinya ke agen jodoh seperti itu. Secara kasarnya, mereka merasa perlu/harus menikah, tetapi tidak ada wanita Korea yang mau dinikahinya. Perlu ditegaskan bahwa hal yang ditulis di atas merupakan ‘hal biasanya’, bukan merupakan ‘hal mutlak keseluruhan’.

Wednesday, November 20, 2013

Gingko, Daunnya Luruh Meninggalkan Ranting Pohon Mengeronta. Selamat Tinggal Musim Gugur!

Aku bahkan lupa kapan mengucap selamat datang. Dan sekarang sudah harus mengucap selamat tinggal padanya, musim gugur..
Secara khusus aku ingin lebih banyak berceritera tentang pohon Gingko yang keberadaannya aku anggap istimewa di sini, Korea Selatan.Aku memperhatikan bagaimana dia hidup selama lebih kurang 9 bulan di sini, lalu aku menjadi takjub kepadanya.
Saat pertama kali aku tiba di tempat ini mataku melihat kuyu ke arah jajaran pohon itu -yang waktu itu aku belum tahu namanya-. Ia begitu keronta~ kesepian.


Musim dingin berganti semi.
Ia terlahir kembali. Pucuk-pucuk hijau pada ujung-ujung jarinya secara ajaib sering membuatku tersenyum dalam kesendirian. Seperti melihat sebuah semangat. Perjuangan untuk bertahan serta berlangsung.
(sayang aku lupa mendokumentasikannya.. :( )
Musim panas yang terik, ia begitu gagah dari tempatnya. daunnya penuh, hijau!
Tak lama buah-buah berbau busuk mulai lahir. melewatinya aku harus mengambil langkah cepat. Bau busuk buah-buah mungil kuning itu ,..... serasa terdekap dalam toilet busuk. (Lupa menaruh foto-nya dimana?!)
Tak lama aku menjadi tahu namanya. "GINGKO''... yang dalam bahasa Korea menjadi 은행 나무(eun-haeng na-mu).

Selintas nama itu tidak asing, bukan?
Benar saja. Ketika SMA aku sering mendengar namanya disebut-sebut oleh seorang guru Biologi. Spesies, pohon purba yang sampai sekarang mampu bertahan hidup. Meskipun kelihatan sederhana, ia hebat mampu bertahan hidup dalam kurun lebih kurang 100 tahun. Pun mereka tidak banyak mengubah diri menjadi lain seperti moyangnya. jangan lupa juga dengan bermacam manfaat yang dia miliki.
Musim gugur ditandai dengan daunnya yang menguning.Gemilang sebuah harapan.
Jalanan yang biasanya nampak biasa berubah menjadi cantik karena kemilau daunnya. Tapi sayang, ia tak cukup kuat menahan angin. Begitu angin berhembus, ia luruh... meninggalkan ranting tempatnya lahir. Tak jauh memang. Ia masih setia berada di atas tanah tempat induknya tumbuh.
Tidak aku sangka, ia yang saat musim panas aku hindari, di musim gugur ini selalu menarikku untuk mendekat.
Benar indah dunia yang Engkau ciptakan ini, ya Tuhan. Aku sangat bersyukur terlahir dan diijinkan untuk menyaksikannya.
Tak cukup lama. Seingatku malah belum genap satu bulan ia penar-benar pergi. Daun kuning itu~
Habis sudah...

18 November 2013,salju pertama musim dingin 2013 turun di Kongju, Korea Selatan.

"반가워했던 가을..안녕. ;) 또 만날 수 있길 바래~
은행 나무야... 거기에서 잘 살아~"^^

Saturday, November 16, 2013

Walking Away Through Autumn.. Part 공산성 (Gong-san-seong), Kongju

Minggu, 10 November 2013..
*Selamat hari pahlawan Republik Indonesia-ku tercinta ^^*

Cuaca cerah!
Nah, sudah sejak musim semi lalu aku dan Yaya mempunyai rencana untuk mengunjungi 공산성(gong-san-seong), sebuah benteng peninggalan jaman kerajaan Baekje di seberang sana. "Harus ke sana saat musim gugur!"
Harusnya kak Put juga ikut. Akan tetapi, karena baru palng dari Seoul pada pagi harinya, akhirnya tidak bisa.
"Harus.. harus pergi saat ini".
Ok.. Let's go!
Cuaca memang benar-benar bagus. Langit cerah dan biru indah. Melewati jembatan yang membelah Sungai Geumgang kami tiba di Gongsanseong kira-kira pukul 14.00 waktu setempat.
Daki~... terus mendaki.
Kaki Yaya dan Uni..kkk

Saat itu lumayan banyak pengunjung selain kami yang juga datang untuk menyerapi keindahan dan aroma musim gugur. Tak sedikitpun ada rasa kaki pegal atau letih. Mungkin inilah yang dinamakan mendapatkan kepuasan. Hehe...









Musim gugur pertama bagiku.
Dari atas sana aku juga mengucap salam perpisahan. Aku tidak berani mengucap janji untuk kembali sekali lagi saat musim gugur. Waktuku di Korea sudah tidak lama lagi. Aku akan segera pulang, ke negeri yang aku lebih cintai. Negeri tanpa musim gugurnya~~

가을 안녕~


Tuesday, October 29, 2013

Introvert: Yes, I am....!

Berawal dari pembahasan tentang "hidden talent" bersama Yaya di suatu malam yang absurb di rumah Kak Put. Aku (seperti biasa) searching di google tentang kepribadian manusia. Dari, dari sini aku menemukan laman BBC yang menyediakan layanan kuis untuk mengetahui karakter kita.
Laman bisa diakses di: personality test !
Hampir semua jawaban 50:50 bagiku. Tak ada yang mutlak bagiku, selalu 3:2. Jadi karakterku memang labil (kali ya..). Eits.. wait! Ada lagi tentang introvert vs extrovert. Tanpa dites sebenarnya aku sudah tahu hasilnya. Ya, benar saja dengan perbandingan 4:1 dari jawabanku, aku memang seorang introvert. Dari dulu sebenarnya aku sudah tahu tentang ini. Lalu, suatu malam dengan isengnya aku bertanya kepada seorang teman bernama Ami.
24 Oktober 2014:
... "Mi, kamu introvert apa extrovert?" (hemmm.. sejujurnya aku sudah tahu jawabannya. Tidak banyak, tapi kami memang punya beberapa kesamaan, kadangkala).
Eh.. dia malah belum tahu apa itu introvert atau extrovert. Aku bagi link di atas kepadanya.
Aku tunggu dan jawaban Ami, 
"hmmm".... "wahaha...",
Bagi dia sangat lucu dan menarik menjadi pribadi yang introvert. #Hloh
Aku sedikit berbingung ria (EYD gagal). Sudah cukup lama aku menyadari diriku adalah seorang yang introvert. Kira-kira saat SMA. Waktu aku menyadarinya aku lumayan sedih. "Oh... why?why?"..
Ya, seorang itrovert seperti aku seringkali mendapat judge aneh; pemalu; jutek;anteng bahkan sampai sombong oleh lingkungan sosialku. Kalimat seperti. "Kok anteng banget,sih? Speak up dong!" sering menghantam telinga hingga kadangkala menusuk sampai hati. Tapi berkat kata, "wahaha"-nya si Ami, aku mencari-mengobrak/abrik lebih mendalam tentang kepribadian-karakter-keunikan menjadi seorang introver.
Uyeee... menjadi introver bukanlah sebuah DOSA, teman!
Hoho.. blog-blog yang memuat tentangnya memberikanku senyum pencerahan!
cr: http://www.takenseriouslyamusing.com/2013/04/15/introversion-and-me/

"Introvert? Yes, i am...!"
Ingat ya teman-teman, mbak-mas... Introvert tidak sama dengan pemalu. Aku juga tidaklah sepenuhnya seorang yang total introvert. Dinamakan introvert apabila dalam "men-charge energi" dirinya memilih untuk menghabiskan waktu sendiri dalam dunianya. Lain dengan extrovert yang membutuhkan banyak orang dan party untuk mengembalikan energinya.
Dalam sebuah video yang aku lihat di Youtube, aku menjadi tahu bahwa skala "persediaan bahagia" seorang introvert lebih tinggi daripada extrovert. Hmmm... kalau di logika, iya! Alasannya, extrovert terlalu mengambil pusing omongan orang lain di sekitarnya.Berkebalikan dengan introvert. Dia, aku tahu bagaimana cara menenangkan diri dan menikmati waktu dalam dunia seta imajinasiku. "It's my life"
Akan tetapi ini tidak mutlak menjadikanku acuh dengan pendapat orang lain. Aku selalu harus memperhatikan pendapat dan persetujuan orang lain dalam bertindak.

Monday, September 30, 2013

Secretly and Greatly [ I Do Love U...., Mom]

18 September 2013,
Sebuah tulisan 'efek' dari film Korea berjudul Secretly, Greatly yang aku tonton hari itu (18/09). Inti cerita dari film ini adalah tentang para spy (mata-mata) dari Korea Utara yang mendapat misi di Korea Selatan. Mereka semua sangat profesional, tapi pada akhirnya harus mendapat "panggilan kematian" karena dianggap gagal menjalankan misi. Sudah pasti aku meneteskan air mata saat nonton bagian akhir film. Semua mati!
Adegan yang sukses membuatku menangis dipagi buta saat roomates sudah terlelap adalah sesaat sebelum si Won Ryu-hwan/ Bang dong-gu (Kim soo-hyun) benar-benar mati. Dia sempat membuka buku tabungan yang terselip di saku jas-nya. Buku tabungan yang diberikan oleh 아주머니 (ajumma) yang dianggapnya seperti ibunya sendiri di Korea Selatan.
Sedih banget!

Sebelum aku tidur, oh.. aku tidak bisa tidur. Aku tiba-tiba teringat ucapan dari mulutku yang mengatakan bahwa ibuku sejak dari kecil kurang memperhatikanku. Tidak pernah tahu apakah kuku-kukuku sudah dipotog atau belum. Alasannya sederhana saja. Dia terlalu sibuk.
Astagfirullah, andai aku bisa menarik ucapanku tadi. ㅠㅠ
iya, memang sejak aku kecil ibuku sangat sibuk. Dan salah satu alasan kesibukan itu adalah aku sendiri. (ah.. aku menjadi sangat berslah karenanya).
Dahulu saat aku masih kecil sampai aku SMP,, eh atau SMA ya? agak lupa, ibuku sangat sibuk bekerja. Jangan bayangkan beliau adalah salah satu dari ibu-ibu yang bekerja sebagai wanita karir di perkantoran, perusahaan atau sejenisnya. Bukan hanya golongan seperti itu kan yang boleh sibuk.
Beliau setiap hari bangun sangat pagi, sebelum subuh. Waktu subuh beliau bergegas berbelanja sayur-mayur di warung yang terletak di dukuh sebelah. Saat itu aku biasanya masih terlelap tidur.

Friday, September 27, 2013

Hari Pertama Festival Kebudayaan Baekje

제59회 백제 문화제,
첫 날~
Sabtu, 28 September 2013 
merupakan hari pertama festival kebudayaan Baekje di Korea.




 Sejak pagi hari aku, kak Put, dan Yaya sudah stand by. Lebih tepatnya jam 10.30!! Rencana awal kami ingin melihat event di King Muryeong's Tomb. Tapi karena mata tengok sana sini, jalan juga pakai kaki maka kami ketinggalan acara yg dimulai pukul 11 siang itu. Bukan ketinggalan sih, tapi lebih tepat dikatakan tidak mau mengejar~…
Kami belum lagi sampai makam raja, malah duduk duduk di depan SMP lokal. Hihi.
Hari pertama di pagi dan siang tadi orang-orang mulai berlalu lalang. Kebanyakan si panitia yang mempersiapkan ini-itu.


Sungai Geumgang yang biasanya hanya bisa aku pandangi dari pinggirnya kini bisa aku lalui!
Khusus pada gelaran festival ini dibangun jembatan sementara yang menghubungkan antara Taman Geumgang dan benteng seberang. Jadi tidak perlu jauh dan kelelahan melalui jalan raya.

Acara ini sendiri digelar di dua tempat. Kongju dan Buyeo. Karena aku berdomisili di Kongju jadi aku hanya excited dan antusias (sama aja kali artinya.. haha) yang ada di Kongju saja. 
Terdapat berbagi stand. Standar gelaran bertajuk festival kan pasti penuh "stand".
Lalu ada sebuah area khusus yang menyediakan stand produk lokal Kongju. Semua... hampir semuanya mengandung 밤! Chestnut. Kreatif ya? Kapan ya Klaten ada beginian. Deretan stand yang semuanya produk dari Klaten??..
Kota ini,, sekitar kampus Kongju menjadi ramai. Tidak hanya melokalisasi disuatu area, tapi hampir di semua sudut kota sudah seperti pasar malam yang  ada di Indonesia. Ada juga group musik lokal yang ikut meramaikan festival ini. Pakaiannya compang-camping. Pun dandanannya aneh sekali. Aku tidak mengambil foto mereka hari ini karena secara pribadi aku takut dengan orang berpenampilan aneh seperti mereka. Haha #maaf.
Group musik tersebut jika dicari persamaan dengan yang ada di Indonesia menurutku mirip dengan campursari yang ada di jawa. 
Dan... inilah acara yang ditunggu!
opening ceremony! Baru kali ini aku melihat Geumgang kesayangan penuh dengan manusia!!
불꽃축제~

Sebelum pesta kembang api ada penampilan dari beberapa pengisi acara. Yang pertama ada pertunjukan tarian kolosal yang keren sekali! tapi sungguh sayang aku tak bisa mengambil gambar mereka. Tempat kami berdiri cukup terbelakang.
Dilanjutkan dengan penampilan Girl's Day dan Kim Tae Woo. Ampun... tidak kelihatan. Ya sudahlah. Aku ga lebih antusias pada mereka dibanding dengan pada si MC #hloh!







Waaaa.... Subhanallah!
pesta kembang api-nya keren sekali!!!

Wednesday, September 25, 2013

Menantikan Baekje Festival dari Geumgang

23 September 2013,
Setelah 'oye lalala' pada libur hari raya Chuseok (Korean Thanks Giving) dengan meng-Indonesiakan indra perasa saatnya menjenguk Geumgang.
Musim gugur yang terlambat hadir membuatku agak kurang menikmati suasana Geumgang siang itu. Panas!
Bulan ini, lebih tepatnya mulai tanggal 28 September s.d 6 Oktober Geumgang akan jadi tempat yang berbeda (lagi). Dia siap menyambut festival tahunan bertajuk "백제 문화제", sebuah festival kebudayaan (mengenang jaman kejayaan/keberadaan) kerajaan Baekje.
Salah satu lampion yang tergantung di sekitar taman bunga kenikir.

Sebenarnya tujuan kunjunganku hari itu cuma satu, ambil gambar di tengah-tengah hamparan bunga kenikir. #apa banget ya.. haha
Iya, bunga kenikir (Cosmos caudatus Kunth). Sama dengan di Indonesia. tapi menjadi lain karena tempat tumbuhnya. di Indonesia bunga ini tumbuh dengan dau lebar, lebat dan banyak. Pun bisa dimakan juga. Salah satu 'daun' andalan yang ada di menu tumpang lethok punya ibuku. lalu bunganya kecil-kecil dan tidak banyak. Berbeda dengan di sini. Di Korea, tumbuhan ini tumbuh menjulang lebih tinggi (tapi juga ga menjulang sekali sih). Daunnya lebih ramping, bunganya besar dan banyak. Lihat, nampak sangat indah kalau sudah ditata banyak begini. Hihi.
(entah kamera yang kurang bagus atau yang ambil gambar yang bego, fotonya ga bagus-bagus amat.. ~>_<~)

Berada di tengah-tengah hamaparan kenikir.
Terimakasih mak cik Yaya atas candid foto-nya.. :P

Pembukaan dari festival itu sendiri akan diawali dengan pesta kembang api (불꽃축제) pada 28 September malam. Akan seperti apa ya Baekje Cultural Festival ini berlangsung? hmmm...



Sunday, September 8, 2013

Setelah Setengah Tahun di Kongju, Akhirnya.... 대전 갔다 왔던 날~

Ketika ada yang bertanya padaku di manakah letak kota Kongju, aku selalu menjawab: "Its near Daejon/ 대전 근처에요".
Karena (mungkin) alasan 'dekat' itu aku bahkan belum pernah berjalan-jalan ke Daejon kecuali untuk tempat transit saat pergi ke Busan, Daegu dan Jeonju. Pernah juga pergi ke underground shopping mall-nya.
Untukku, itu bukan 'jalan-jalan'!... Aku ga terlalu suka shopping. Alasannya simple aja, karena uang bat belanja ga ada. hahaha
Beruntung ada teman yang exchange di Daejon University. Dia-lah yang menjadi guide sehari saat aku berkunjung Daejon. >> Makasih banyak ya, Icha~ ^^ <3 div="">
Cuacanya mendung, hujan, dan waktu jalan hanya sehari saja.. maka inilah beberapa cerita darinya, Daejon...
 1. 찜닭
Yang ada dibayanganku saat itu adalah ayam berbumbu merah pedas sma seprti yang aku makan di Daegu, musim semi lalu. Eh, ternyata beda. lebih mirip semur-nya Indonesia. Tapi di tambah irisan cabe, jadi pedas. Untuk porsi dua orang tanpa nasi harganya 20.000 KRW.
Selanjutnya adalah tujuan utama, 
Sebuah area yang cocok bagi yang suka ilmu pengetahuan. Ada teknik (paling banyak), astonomi, mekanik, pengobatan.... serba teknologi. Wahana asyik buat anak-anak sampai remaja. 
Welcome to Daejon Expo
Hari itu hujan, (seperti yang sudah aku tulis di atas)... alhasil area expo berasa tempat pribadiku dan Icha. sepi krik-krik. Hampir tidak ada pengunjung lain.kkkk
Di tempat ini bisa ditemukan tentang informasi ilmuan beserta temuannya. Edukatif sekali.
Di Indonesia sudah ada belum ya tempat seperti ini dan yang GRATIS?
Adalah bagian luar area expo. Di bagian dalam ditampilkan stand-stand dari berbagai universitas teknologi di Korea Selatan. Mulai dari teknologi perkapalan, pengobatan, mesin, astronomi dkk.
Ternyata meskipun Korea Selatan termasuk negara mahal, artinya barang-barang serba mahal, tapi untuk urusan tempat yang ramah untuk jalan-jalan gratis plus tambah ilmu terbilang sangat banyak. Contohnya Daejon Expo ini.
Selain di Seoul (Banpo Bridge) dan Yeosu (Big O show), atraksi air mancur pelangi juga ada di Daejon. Jempatan itu terletak dekat saja dengan kawasan expo. Sayang, kami datang bukan di malam hari. Melewatkan pemandangan malam di Daejon.

Pulang dari perjalanan ke daejon yang singkat ini, hmmm
Memang Daejon kota teknologi-nya Korea. Ada banyakm museum teknologi blablabla...Pun expo-nya bertema teknologi. Sebelum pergi ke Expo, sempat berpikir... "ah.. teknologi".. ternyata setelah pergi, "wa.. menarik"...^^

#Wow Korea Supporters 2013

Tuesday, August 20, 2013

Catatan Perjalanan, Suncheon & Yeosu Bersama ‘Wow Korea Supporters 2013’


Hari pertama, 8 Agustus 2013


Foto bersama Kelompok 6
Adalah hari pertama perjalanan wisata bersama kelompok 6 dan teman-teman lain sesama anggota ‘Wow Korea Supporters Korea 2013’. Kami berangkat dari kantor KTO (Korean Tourism Organization) di Seoul dan membutuhkan waktu sekitar empat jam perjalanan untuk menuju provinsi Jeollanam-do dengan bus. Sebelum menuju obyek wisata kami makan siang bersama di Delice O Buffet yang juga berada di kota Suncheon. Obyek wisata yang pertama dikunjungi adalah Suncheon Bay Garden Expo 2013.
Pukul 15:00 waktu setempat kami tiba di Suncheon Bay Garden Expo. Di sana, pertama-tama kami mendengarkan penjelasan serta menyaksikan presentasi seluk beluk taman tersebut. Setelahnya, kami berpencar bersama kelompok masing-masing untuk melaksanakan misi yang diberikan oleh KTO. Kami harus mengambil foto dengan pose melompat dan foto lain dengan pose terbaik. Cuaca hari itu sangat panas. Membuat kami, kelompok 6 hanya fokus untuk menyelesaikan misi sehingga hanya sebagian area taman yang kami jelajahi.


Suncheon Bay Garden Expo 2013 merupakan sebuah pameran taman yang menampilkan berbagai seni dan teknologi penataan taman oleh seniman yang berasal dari berbagai negara di dunia. Di tempat itu ditampilkan keunikan dari taman yang juga mempresentasikan kebudayaan negara asal taman. Ada pengalaman yang mengena saat menjalankan misi. Kami begitu banyak mengambil foto pose melompat. Sangat banyak! Menjadi terbiasa dengan instruksi “jump” yang diteriakkan juru foto kelompok kami, Dexter ssi ato Ton ssi. Akibatnya, seperti sebuah paranoid. Sedang berpose biasa dengan senyum mengembang namun ketika ada yang berteriak “jump” seketika ekspresi wajahku berubah padam dan panik.

Suncheon Bay Garden Expo 2013 merupakan sebuah pameran taman yang menampilkan berbagai seni dan teknologi penataan taman oleh seniman yang berasal dari berbagai negara di dunia. Di tempat itu ditampilkan keunikan dari taman yang juga mempresentasikan kebudayaan negara asal taman.
Ada pengalaman yang mengena saat menjalankan misi. Kami begitu banyak mengambil foto pose melompat. Sangat banyak! Menjadi terbiasa dengan instruksi “jump” yang diteriakkan juru foto kelompok kami, Dexter ssi ato Ton ssi. Akibatnya, seperti sebuah paranoid. Sedang berpose biasa dengan senyum mengembang namun ketika ada yang berteriak “jump” seketika ekspresi wajahku berubah padam dan panik.


Selesai menjelajah dan menyelesaikan misi dengan waktu lebih kurang tiga jam, kami bertolak menuju destinasi selanjutnya yaitu Suncheon Bay Ecological Park. Masih bertemakan ‘taman’. Perbedaannya adalah di Suncheon Bay Ecological Park yang berlokasi 15 menit perjalanan bus dari lokasi sebelumnya ini merupakan habitat asli bukan buatan, sedangkan Suncheon Bay Garden Expo sebaliknya.
Pemandangan istimewa yang disajikan dari tempat ini adalah matahari terbenam seolah berada di ujung hamparan sawah/ladang ilalang dengan jalan yang dibangun unik terbuat dari kayu.  Seperti menemukan ketenangan dan kenyamanan di tengah alam saat berada di tempat ini.



Saatnya makan malam! Berada di Suncheon bersama KTO membuatku tahu bahwa olahan bebek merupakan kuliner andalan daerah ini. Juga mengingatkanku pada drama Korea Dae Jang Geum. Agak-agaknya dalam drama tersebut pernah muncul olahan bebek sebagai representasi kota Suncheon. Semua menu makan malam hari itu berbahan dasar bebek. Mulai dari tteok-kalbi, bulgogi, bebek panggang, shabu-shabu. Menyantap semua hidangan tersebut di atas tanpa nasi pun sudah bisa membuat perutku penuh dan sangat kenyang.

Selesai makan malam bersama di restoran bernama Suncheon-man tteu-rak / 순천만 뜨락 (Suncheon-ssi, Deokwon-dong 10-2), kami menuju Hotel Ecograd. Selama satu malam kami menginap plus sarapan pada esok hari berikutnya di hotel berbintang 4 tersebut. “Wow….!!”

Hari Kedua, 9 Agustus 2013

Selamat datang di sebuah desa masa lalu Korea!
Pada hari kedua kami mengunjungi Nagan Folk Village (순천시 낙안면 충민길 30). Tempat ini menam-pilkan wujud asli dari perkampungan rakyat Korea di masa lalu. Ya, asli. Bukan merupakan buatan melainkan sebagian besar bangunannya merupakan peninggalan masa lalu. Tempat yang sangat menarik bagiku yang menyukai kebudayaan masa masa lalu.
Mempertimbangkan cuaca yang sangat panas hari itu, kami menjelajah tempat itu hanya dalam waktu dua jam. Sayang sekali aku tidak mampu untuk menjelajah keseluruhan tempat menarik dan luas itu. Selanjutnya kami menuju restoran dengan berjalan kaki untuk makan siang. Restoran Korea (alamat:순천시 낙안면 동내리 470-7) tersebut menyajikan sup kepiting dan tahu yang dimasak dengan bumbu pasta kedelai/doenjang (된장) serta menu seafood lain.
Spot selanjutnya adalah Jinnamgwan (alamat: 전남 여수시 군자동 472번지). Tempat bersejarah bagi masyarakat Korea di kota Yeosu. Pada jaman dinasti Joseon, Jenderal Lee Sun Shin menjadikat tempat tersebut sebagai kantor pusat pertahanan Korea dari invasi Jepang. Sore menjelang malam kami menuju Hotel MVL, sebuah hotel berbintang 5 untuk check in.


Setelah istirahat sejenak, pukul 18:00 waktu setempat kami bertolak dari hotel menuju Restoran Hanilgwan. Sebuah restoran yang menyajikan makanan representasi kota Yeosu, Sushi. Seperti restoran Korea umumnya, makanan tidak henti-hentinya disajikan di atas meja kami. Menu sushi dan seafood yang  disajikan juga berasal dari bahan fresh dan pastinya berkualitas. Pengalaman wisata kuliner baru bagiku.
Belum bisa dikatakan ke Yeosu jika belum mengunjungi Yeosu Expo Site. Dahulu sebelum ada gelaran akbar Yeosu Expo 2012 kota ini tak banyak dikunjungi.
Photo: cr. Dang Duc Ton 
Saat ini, meskipun International Yeosu Expo 2012 tersebut sudah berakhir, tempat berlangsungnya event tersebut masih menjadi objek unggulan untuk dikunjungi. Di tempat itu pula kami berkesempatan untuk berpesiar. Menikmati pemandangan kota Yeosu dari atas kapal.
Masih dari lokasi Yeosu Expo, pada malam hari kami menikmati pertun-jukan Big-O Show. Sebuah pertunjukan permainan cahaya yang dikolabo-rasikan dengan air pada sebuah lingkaran O besar/raksasa. Pertunjukan dapat dinikmati secara cuma- cuma alias gratis apabila tempat kita melihat berada di luar area pertunjukan. Banyak masyarakat sekitar maupun wisatawan mengunjungi tempat ini pada malam hari untuk berpiknik sambil menyaksikan pertunjukan Big-O Show ini.

Hari Ketiga, 10 Agustus 2013

Menuju destinasi terakhir dari perjalanan pertama bersma Wow Korea Supporters. Masih di kota Yeosu. Kali ini kami berkesempatan menjajal sensasi petualangan dengan “Railbike”. Satu unit railbike bisa dinaiki hingga empat orang. Sambil mengayuh railbike bersama, kami menikmati pemandangan laut luas di samping kami. Saat memasuki terowongan jalur railbike disuguhkan pemandangan unik mulai dari instalasi dekorasi dan permainan lampu.
*Best Jump shot pose
cr. Dexter Huang
Selesai dengan “Railbike Experience” kami bergegas kembali ke dalam bus. Melanjutkan perjalanan menuju kota Seoul. Sebelum benar-benar meninggalkan kota Yeosu kami menghabiskan waktu makan siang di Marina buffet sebagai tempat persinggahan terakhir di Yeosu. Restoran buffet yang sangat mewah. Selain makan siang di sana adalah tempat penjurian misi Jump Shot Pose dan Best Pose.  Sebuah bonus luar biasa untuk kelompok kami. Yup, kelompok 6 memenangkan kategori “Jump Shot Pose”. Akhirnya tidak sia-sia rasa paranoid yang timbul dari kata sihir “jump” yang akrab terdengar saat mengerjakan misi. ^^
Akhirnya sebuah catatan perjalanan ini berakhir di Seoul pukul 17:30 waktu setempat. Sebuah perjalanan 3 hari 2 malam yang menyisakan banyak kenangan dan pengalaman untukku.


Kongju-si, 15 Agustus 2013

Sri Wahyuningsih (Uni)