Tuesday, October 29, 2013

Introvert: Yes, I am....!

Berawal dari pembahasan tentang "hidden talent" bersama Yaya di suatu malam yang absurb di rumah Kak Put. Aku (seperti biasa) searching di google tentang kepribadian manusia. Dari, dari sini aku menemukan laman BBC yang menyediakan layanan kuis untuk mengetahui karakter kita.
Laman bisa diakses di: personality test !
Hampir semua jawaban 50:50 bagiku. Tak ada yang mutlak bagiku, selalu 3:2. Jadi karakterku memang labil (kali ya..). Eits.. wait! Ada lagi tentang introvert vs extrovert. Tanpa dites sebenarnya aku sudah tahu hasilnya. Ya, benar saja dengan perbandingan 4:1 dari jawabanku, aku memang seorang introvert. Dari dulu sebenarnya aku sudah tahu tentang ini. Lalu, suatu malam dengan isengnya aku bertanya kepada seorang teman bernama Ami.
24 Oktober 2014:
... "Mi, kamu introvert apa extrovert?" (hemmm.. sejujurnya aku sudah tahu jawabannya. Tidak banyak, tapi kami memang punya beberapa kesamaan, kadangkala).
Eh.. dia malah belum tahu apa itu introvert atau extrovert. Aku bagi link di atas kepadanya.
Aku tunggu dan jawaban Ami, 
"hmmm".... "wahaha...",
Bagi dia sangat lucu dan menarik menjadi pribadi yang introvert. #Hloh
Aku sedikit berbingung ria (EYD gagal). Sudah cukup lama aku menyadari diriku adalah seorang yang introvert. Kira-kira saat SMA. Waktu aku menyadarinya aku lumayan sedih. "Oh... why?why?"..
Ya, seorang itrovert seperti aku seringkali mendapat judge aneh; pemalu; jutek;anteng bahkan sampai sombong oleh lingkungan sosialku. Kalimat seperti. "Kok anteng banget,sih? Speak up dong!" sering menghantam telinga hingga kadangkala menusuk sampai hati. Tapi berkat kata, "wahaha"-nya si Ami, aku mencari-mengobrak/abrik lebih mendalam tentang kepribadian-karakter-keunikan menjadi seorang introver.
Uyeee... menjadi introver bukanlah sebuah DOSA, teman!
Hoho.. blog-blog yang memuat tentangnya memberikanku senyum pencerahan!
cr: http://www.takenseriouslyamusing.com/2013/04/15/introversion-and-me/

"Introvert? Yes, i am...!"
Ingat ya teman-teman, mbak-mas... Introvert tidak sama dengan pemalu. Aku juga tidaklah sepenuhnya seorang yang total introvert. Dinamakan introvert apabila dalam "men-charge energi" dirinya memilih untuk menghabiskan waktu sendiri dalam dunianya. Lain dengan extrovert yang membutuhkan banyak orang dan party untuk mengembalikan energinya.
Dalam sebuah video yang aku lihat di Youtube, aku menjadi tahu bahwa skala "persediaan bahagia" seorang introvert lebih tinggi daripada extrovert. Hmmm... kalau di logika, iya! Alasannya, extrovert terlalu mengambil pusing omongan orang lain di sekitarnya.Berkebalikan dengan introvert. Dia, aku tahu bagaimana cara menenangkan diri dan menikmati waktu dalam dunia seta imajinasiku. "It's my life"
Akan tetapi ini tidak mutlak menjadikanku acuh dengan pendapat orang lain. Aku selalu harus memperhatikan pendapat dan persetujuan orang lain dalam bertindak.